January 21, 2013

Gelas Kotor Itu Bernama….




Di sebuah pondok pesantren
Ustad Slamet tengah bercakap dengan santrinya .. Dusmin
……………
Dusmin:
Pak, Pakde saya di Jakarta kebanjiran. Saya sangat sedih.
Mengapa ya pak, Allah kejam sekali pada kota Jakarta?
Ustad Slamet tidak menjawab
Lalu diajaknya Dusmin ke dapur Pondok
Dan
Diambilnya sebuah ceret berisi air dan beberapa gelas berukuran sama
Dituangkannya air ceret ke masing-masing gelas sampai penuh
Dan
Saat ke gelas terakhir …. air betumpahan ke lantai
Apa pasal?
Gelas terakhir itu pecah dibagian atas,  retak dan kotor dalamnya
……
Ustad Slamet:
Kamu tahu maksud saya, Dusmin?
Dusmin:
Tidak pak Ustad….
Ustad Slamet:
Begini….
Air dalam ceret itu adalah HUJAN yang akan ditumpahkan Allah
Lalu
Gelas-gelas ini adalah KOTA-KOTA di Indonesia
Setiap gelas sudah mendapat jatah air sesuai dengan ukurannya
Dan mampu menampung air yang dicurahkan
Dusmin:
Tapi kenapa gelas terakhir berbeda Pak?
Hitam , bocor dan berisi kotoran?
Ustad Slamet:
Gelas kotor dan bocor itu adalah Jakarta
Dia kotor sehingga tak mampu menampung air yang dicurahkan
Kenapa sampai retak, kotor dan hitam?
Retak, kotor dan hitam itu disebabkan oleh penghuninya sendiri

Sungai untuk menampung air menjadi LAUT SAMPAH

Daerah resapan air sudah berubah jadi hunian dan Mall

Puncak sudah berisi villa-villa illegal milik para pejabat

Sehingga air hujan itu kehilangan rumahnya di Jakarta

Dan

Dia pun mencari rumah sendiri yaitu
jalanan…perumahan…dan perkampungan

……..
………………………………………………………..
Dusmin lalu terdiam….
Karena sewaktu di Jakarta pernah melihat Pakdenya diam-diam
Membuang 3 kresek penuh sampah ke sungai di malam hari
“Duhh .. Pakdeku telah ikut mengotori gelas itu”