August 10, 2012

Seorang Buta Mampu Hafal Al Qur'an dan Mahir 5 Bahasa


Ada seorang pemuda yang mampu mengatasi kegelapan dan mengalahkan jiwanya. Ia tidak menyerah menghadapi realita dan konsidinya sejak lahir yang terhalang untuk merasakan nikmat mata. Ia justru menantang jiwanya dan memberontak atas realita yang membelenggunya. Ia merancang satu perencanaan untuk dirinya, meski sangat sulit. Dan ternyata ia mampu mewujudkan kesuksesan yang luar biasa dan namanya terkenal membahana, menjadikannya buah bibir seluruh penjuru Mesir.

Muhammad Sa'id Misri, ia dilahirkan tanpa bisa merasakan nikmat mata. Ayahnya yang miskin seringkali mendatangi para dokter dan pusat-pusat kesehatan, sampai harta bendanya habis tanpa membawa hasil. Kondisinya tidak membaik, bahkan justru bertambah buruk.

Di kota Thontho, salah satu kota di Mesir, sang ayah menerima kondisi dan ridho terhadap ketentuan dan takdir Alloh. Namun ia tidak mau menyia-nyiakan anak dan buah hatinya. Ia berazzam memasukkan anaknya ke sekolah dan melanjutkan studinya. Ia juga ingin menjadikannya hafal Al-Qur’an pada salah seorang pengajar. Sebagian orang menyanggah hal ini seraya mengatakan, “Anakmu masih kecil dan buta. Dengan demikian, dua hal tersebut sekaligus bisa membuatnya terbebani dan menghalangi perjalanan hidupnya.”

Bukan kecewa yang hadir, ternyata Alloh tanamkan ketegaran pada dirinya. Ia bertekad untuk terus melanjutkan jenjang pendidikannya. Hingga ia mampu menerima peringkat pertama dan penghargaan dari pihak sekolahnya. Ia menjadi buah bibir orang-orang dikampungnya. Ditambah lagi ia mampu menghafal Al-Qur’an di usianya menginjak 15 tahun.

Muhammad melanjutkan studinya ke tingkat perguruan tinggi dan mendapatkan ijazah dalam bidang bahasa inggris. Ia lalu tercatat dan mendapatkan ijazah dalam bidang bahasa inggris. Ia lalu tercatat sebagai mahasiswa S2 dan selanjutnya meraih gelar Doktor, dan menjadi seorang dosen di perguruan tinggi.

KARUNIA ILAHI DAPAT MENUNDUKKAN SEGALA KESULITAN

Muhammad tetap melanjutkan kajiannya dalam bidang ilmu syari’ah, seperti hafalan Al-Qur’an, tartil, tajwid dan tafsir. Tak hanya itu, bahkan ia mahir dalam 5 bahasa; bahasa Inggris, Perancis, Spanyol dan Portugal selain bahasa Arab sebagai bahasa ibu. Ditambah lagi kemampuannya sebagai ahli cerita yang mampu menulis novel dan cerpen indah.

Ia berkata, “ Aku tak merasa meskipun sehari bahwa aku dilahirkan dalam kondisi buta atau terhalang untuk merasakan nikmat mata. Sebab, telah memenuhi hatiku, sehingga aku mampu mengatasi berbagai problem yang aku hadapi dengan jiwa yang suka tantangan dan azam yang kuat. Awal perjalanan prestasi adalah hafalan Al-Qur’an yang mampu menerangi jalanku dan membantuku untuk meraih kesuksesan. Al-Qur’an adalah undang-undang dan cahaya yang memancarkan untuk manusia. Karna cahaya inilah ia menjadi alat untuk melihat dunia. Barang siapa yang menghafal dan membacanya, maka Alloh akan membukakan baginya untuk dapat beramal baik dan meraih kebaikan yang istimewa.

Tentang Cinta

Cinta yang memaniskan segala yang pahit
Cinta yang mendekatkan segala yang jauh
Cinta yang meringankan segala yang dekat
Cinta yang menghidupkan segala yang mati
Cinta yang mensucikan segala yang najis
Cinta yang meng Emas kan segala tembaga
Cinta yang mengubah Derita
         menjadi bahagia Tiada Tara

by Maulana Rumi

Galau dan Cinta

Galau
sebuah ungkapan yang mulai tren di awal 2012
galau terjadi karna dalam hidup ini belum menemukan "titik temu" dalam hidupnya

Butuh Cinta untuk mengenalmu
Butuh Galau untuk mempuisikanmu
Cinta dan Galau ternyata dari Cahaya-Mu
Oh.. aku galaauu


Amalan medang cinta 1


Allahumma ya Qadim, ya Da'im, ya Fardhu
ya Witru, ya Ahad, ya Shamad, ya Hayyu,
ya Qayyum, ya Dzul Jalaali wal Ikhram.

Hasbiyallahu laa ilaha illa huwa alaihi
wahuwa tawakkaltu
wahuwa Rabbul Arsyil Adhim

21 juni 2012, diamalkan bakda tahajud 101 kali

Dzikir 1

Yaa Allah
Yaa Allah.. Yaa Manna nu Yaa Karim
Yaa Allah.. Yaa Rahman nu Yaa Rahim
Yaa Allah.. Yaa Fattahu yaa Hamid
Yaa Allah.. Yaa Rahman nu Yaa Rahim

Ya Rabbi...
Duh Gusti..
Dalam kesadaran hari-hari berganti
kami
meniti lorong-lorong waktu
aku temui didalamnya
suasana duka dan suka
semua bersumber dari-Mu
ketika kami suka
surga telah menyentuk kalbu
duka aku merasa sabar
sehingga keduanya melahirkan rindu
untuk mendekatkan kepada-Mu
mana kala kami taat
keintiman terasa
dan kami tidak ingin berpisah kepada-Mu

Yaa Allah.. Yaa Manna nu Yaa Karim
Yaa Allah.. Yaa Rahman nu Yaa Rahim
Yaa Allah.. Yaa Fattahu yaa Hamid
Yaa Allah.. Yaa Rahman nu Yaa Rahim

Allahumma shali a'la sayyidina Muhammad
Al fatihah..

Jangan berkecil hati

Kadang asa tak seiring takdir
namun bukan berarti itu adalah akhir
karna takdir tersimpan begitu rapi
mudah di ubah-Nya maka jangan berkecil hati.

Tapi, buatlah sesuatu yang menyebabkan Tuhan
tersenyum kepadamu,
walau hanya dengan senyuman indah
yang kau berikan untuk sesama.

Salam
Medang Cinta

Merasa Cahaya


Tiada kata gelap dalam dunia ini
sebab dunia tercipta dari cahaya
gelap malam tetaplah cahaya.

Jika gelap itu menyelimuti diri
itu bukan karna tiada cahaya
gelap itu karna kau sendiri
kau yang pergi dari cahaya

Datanglah kepada Cahaya
dan rasakan
:
terang benderang dan hening jernih itu

@anggakatmadja

August 07, 2012

Semesta Cinta ' Cinta Semesta


Jalan misteri ini bisa dimulai dari mana saja kita pergi dan berhenti dimana saja kita inginkan. Karena kebenaran berada tepat di depan hidung kita dan nyata berada di balik kebutaan kedua mata kita. Jalan sunyi ini akan menemukan kebenaran yang dibeli dengan harga kesendirian. Namun jangan cemas dan takut, karena Dia menyediakan tangga sebagai manifestasi Cinta-Nya kepada hamba-Nya ini, makanya jangan menyendiri.

Samudra nan luas itulah Cinta,
Cakrawala nan tak bertepi itulah Cinta,
Kesadaran akan Yang Misteri itulah Cinta
:
Kita adalah ikan-ikan di Samudra itu.
Kita adalah burung-burung terbang di cakrawala.
Kita adalah kekasih-kekasih Nya dalam misteri Yang Nyata ini.

Cinta yang dimiliki setiap wujud menjadikan kegembiraan yang tak terlukiskan. Menjadikan cercapan kelezatan yang tak terbahasakan oleh puisi seindah apa pun, menjadi gubahan musik yang sangat indah.

dikutip dari cover belakang buku "Semesta Cinta Cinta Semesta"

Medang Cinta


Sedulurku tercinta,kata "wedang" berasal dari singkatan "ngawe-ngawe kadang",artinya memanggil-manggil sedulur untuk merajut persaudaraan,ketika suntuk dalam keasyikan "kebersamaan" pembicaraan maka kata wedang menjadi kata kerja yang hidup,yakni "medang" dengan makna menunaikan persudaraan dan kebersamaan dengan "mereguk" Cinta--jadilah Medang Cinta.Nama ini dipakai oleh Majlis Pengajian di Samarinda Kalimantan Timur,yang dikomandoi oleh Raden Ahmad Afandi--yang di facebook dikenal Ali Abu Hanifah,bersama dengan siapa pun yang mau bersama-sama dalam upaya membangun dan membangkitkan umat dari berbagai kemiskinan,kebodohan dan keterbelakangan apa saja--dengan Cinta. Majlis Pengajian ini untuk khalayak umum tanpa sekat,sederhana dan apa adanya--bukan ada apanya,tanpa membebani umat.

Bagi saya yang diizinkan oleh Allah untuk menyapa Majlis Pengajian ini merasa terpanggil untuk menemani,karena banyak orang tahu bahwa Samarinda ini adalah daerah yang semakin metripolis dengan ujung menjadi hedonistis,yang pada akhirnya ada yang terkikis sebagaimana kota-kota metripolis yang lain di dunia ini--khususnya di Indonesia,yakni tercerabutnya nilai-nilai agamis yang pasti akan berujung mengemukanya dekadensi moral.Bisa di duga,rusak moral musnahlah bangsa:deritualisasi,dekulturalisasi dan dehumanisasi.Betapa kehadiran Medang Cinta ini menjadi "oase" di Samarinda yang memang beragam penduduknya itu dari berbagai sisi,mereka butuh sebuah "perekat" yang akan menyatukan jiwa-jiwa walau bejibun adanya perbedaan itu.Kekayaan yang ada di Samarinda pun akan bisa dialihkan untuk hal-hal yang "ma'ruf"--perkara yang menurut Allah benar,bukan malah menjadikan Samarinda hancur karena bagai ayam mati di lumbung padi itu.Sebuah niat yang baik--yang berlandaskan Cinta,maka Medang Cinta akan selalu mendapat pertolongan,dan yang mengurusi akan berlimpah "semangat" dengan nyala hati yang berkobar,tiada tara--dengan Cinta.Dengan begitu hidup mereka pun akan "selalu muda"--nasehat Jalaluddin Rumi.

Dari sisi inilah yang saya lihat,dan saya mendoakan temen-temen di Medang Cinta ini untuk selalu "waspada" dengan keterjagaan hati,karena setiap isi tersembunyi dibalik kulitnya,setiap wangi mawar berada dibalik duri-diri,setiap mutiara berada dibalik gelombang-gelombang,setiap hati yang menawan berada dibalik nafsu-nafsu itu.Derita apapun yang ditemukan dalam perjalanan Medang Cinta itu musti dilampaui karena kelezatan perjuangan ada dibalik goresan-goresan yang ada,sampai pada titik:anggaplah goresan-goresan itu adalah kado dari Allah,yang bila dibuka--dengan menyelami apa yang datang,ternyata berisi sekuntum bunga teratai yang sedang mekar dengan bermahkotakan seribu bunga itu.Langkah Medang Cinta merupakan rahasia ikhtiar yang hasilnya sepenuhnya dipasrahkan kepada Dia Yang Maha Tahu.Inilah rahasia Cinta:ketika Cinta memanggilmu maka pasrahlah walau mengaburkan "pikiran-pikiranmu",dan Cinta itu punya banyak sayap,bahkan diantara sayap-sayap Cinta itu kadang terselib pedan yang melukaimu,namun luka karena Cinta tetesannya adalah "keterjagaan hati" itu adanya,ujunganya terasa manis.Luka dan bisa--kata Chairil Anwar,akan kubawa berlari,berlari hingga hilang pedih peri,dan aku mau hidup seribu tahun lagi.

Kawan-kawan,ketika kau ke Samarinda mampirlah ke Medang Cinta ini,di sana akan kau temui sebuah adab yang menawan:kalau kau orang tua akan dipandang orang tua mereka,kalau kau lebih tua akan dipandang sebagai kakak mereka,kalau kau sama dengan usia mereka akan dipandang sebagai sahabat mereka,kalau kau lebih muda dari mereka maka kau akan dipandang sebagai adik mereka,kalau kau sebagai anak-anak pun akan dipandang sebagai anak-anak mereka juga.Datanglah datang,datanglah datang siapa pun dirimu untuk meniti jalan "kembali",walau kau membawa seribu luka yang tak terobati,walau kau membawa seribu janji yang tak tertepati,walau kau pencari,walau kau peragu,walau kau tanpa saksi,di sini--di Medang Cinta,Samudra Cinta menanti...Barokallah!

oleh Kiai Budi

salam
Medang Cinta







sebelum terkubur jadi debu!

O,kawan!
Ada seorang arif dengan busana sederhana
bertemu dengan bajingan
yang menghina dengan kasar
:
yang memukul dan menyaniayanya!

Dengan serta merta
si arif bilang kepada seniornya
menjelaskan masalah yang dihadapi
Seniornya menimpali
:
"Sahabatku,
jubah kesederhanaan milikmu
adalah busana sebagai tanda
:
dan siapa yang memakainya!

Bila kau tak bisa menahan luka hati
terhadap goresan dunia
pertanda kau tak menghayati
:
pemakaian busanamu ini!

Kau musti bagai sungai besar
yang tak akan jadi keruh
:
karena batu!"

O,kawan!
Seorang yang arif yang bersedih
karena benturan dunia
:
adalah bagai air yang berbuih!

Kala ada orang yang melukainya
ia musti menahannya
dengan memaafkannya
:
itu semakin mensucikan dari dosa!

Segala dunia
akan berakhir menjadi debu
Jadilah kau debu
:
sebelum terkubur jadi debu!

Bento Indonesia Raya,21132F4C.

Yang Bersangkutan Cinta



Sedulurku tercinta,bagi semua wanita dan laki-laki yang "tergerak" oleh seruan Sang Ruh,harus mengenal kondisi dimana dirinya pada posisi "dalam pembuangan",baik secara pribadi atau pun kelompok,bahkan dunia ini.Dan lagi,seluruh umat manusia yang memiliki keintiman "wujud spiritual",mereka sesungguhnya sudah berada dalam "pembuangan" di dunia ini.Islam dimulai sebagai asing--Sabda Kanjeng Nabi saw,dan akan berakhir sebagai asing pula,dan "berbahagialah" mereka yang menganggap dirinya asing.Kondisi inilah yang membawa diri saya yang menggelorakan minat yang mereflkesikan nostalgia besar dari jiwa saya,terhadap rumah saya sendiri,karena ketika rumah duniawi hilang,maka rumah surgawi masih tetap ada--inilah Rumah Cinta,dimana Tuhan bermahkota di kalbu manusia.

Alkisah,beberapa hari yang lalu istri saya memperoleh sms dari siapa--dan saya larang melacaknya,pesan singkat itu berbunyi:"Tidak ada kewajiban JM Tuban hadir,jika "yang bersangkutan" sendiri tidak menginformasikan--sms atau telepon,tentang rencananya di Tuban tersebut pada salah satu JM,kecuali salah satu JM ada di dalam kepanitiannya acara tersebut [sms di atas,merupakan respon saya atas adanya sms yang masuk ke Hp temen-temen JMT supaya hadir acara ngajinya pengasuh acara JM GS,yang malam ini di Tuban]."Saya kemudian berbisik sama istri:"Jangan ditanggapi,biarlah,biarlah,biarlah.Kau tahu tentang kondisiku bahwa aku berbahagia andai ada tetapi tidak dianggap dan aku bahagia andai tidak ada,aku tidak dicari.Aku bukan apa-apa,bukan sebagai apa,bahkan anggaplah aku tidak ada,anggaplah aku mati,dan yang hidup adalah Dia,Allah itu.Bagimu saja aku mengajarkan agar aku tidak menjadi selubung dalam tatapan kalbumu kepada Allah,apalagi pihak-pihak selain dirimu.Kau pernah tahu dahulu,ada yang sms bahwa aku ini disebut "ndobol","ndasmu",akeh dosane,dan Kiai Celeng--pas aku ngaji di Ceweng Dander Bojonegoro,dan lain sebagainya.Semua aku relakan,aku relakan,aku relakan.Dulu,Mas Yudi Nasution ke sini jauh-jauh hanya menunjukkan sms:"Pilih saya atau Kiai Budi?" Semua aku abaikan,aku tetap menyapa,tetap hadir namun bukan sebagai apa-apa,dan memang bukan apa-apa.Biarlah semua ini menjadi kesaksian Cinta..."

Saya relakan semua hal yag nampak pahit itu,namun manis bagi saya.Saya memilih jalur kehalusan perkataan,sikap yang menyenangkan,air muka yang gembira,sifat yang derma,tasamuh atau toleransi,sikap memaafkan mereka yang mengakui kesalahan,mengabaikan kebajikan dan ketidak adilan pihak lain,bahkan terhadap semua makhluk.Mau dibagaimana lagi? Semua makhluk saya pandang sebagai milik Dia:mana aku berani melawan?Kafir bagiku bila melawan,munafik bagiku bila meradang,musyrik bagiku bila menghadang.Saya memilih minggir,minggir,minggir dan minggir.Sekiranya aku dapat mati demi semua umat manusia sehingga aku tidak perlu menunggu kematian.Sekiranya saja aku dapat membasuh semua dosa manusia,sehingga di Hari Pembalasan mereka tidak akan dimintai pertanggungjawaban.Sekiranya saja saya dapat menanggung penderitaan hdup manusia di akhirat nanti,sehingga mereka diselmatkan dari Api Neraka.Sekiranya saja saya bisa melimpahkan kepada hatiku semua derita dan duka yang membebani hati-hati seluruh manusia,agar mereka terlepas dari kesedihan...

Kawan-kawan,jangankan sebuah institusi,karena menurut saya banyak jalan menuju Tuhan,jalan itu sebanyak partikel yang ada,namun jalan yang terpendek dan yang terbaik--menurut saya,dan termudah menuju Tuhan adalah memberi pelayanan dan kenyamanan kepada orang lain.Hanya ini yang saya punya.Saya tidak kesal terhadap apapun yang datang menyangkut penghinaaan,dan tidak bangga menyakut pujian.Aku gembira dalam luka,karena semua itu datang dari Sahabat Tercinta,justru penderitaan seperti itu--bagi saya,adalah penyebab keterjagaanku....Tabik!

oleh Kiai Budi

Kenapa Cinta

 
 
Sedulurku tercinta,saya melihat semua keluh kesah yang ada ini bagai Musa berhadapan dengan Khizir itu,dimana kalimat yang diajukan selalu:kenapa,kenapa,kenapa,kenapa,kenapa,kenapa,kenapa???Kalimat ini menunjukkan kebelum adanya pemahaman secara Keseluruhan,kalau memang sampai pada pemahaman atas kejadian Keseluruhan tentu ujungnya akan selalu berucap:O,O,O,O,O,O,O,O,O,O,O.Untuk sampai pada kesadaran ini bermula dari asumsi:apakah kita tahu kejadian masa lalu,apakah kita memahami keadaan yang sekarang,dan apakah kita tahu keadaan atau kejadian yang akan datang???Lalu kita runut secara teks bahwa Tuhan itu akan menunjukkan amal baik walau seberat atom,dan akan menunjukkan amal jelek walau seberat atom.Tambah lagi Firman Dia bahwa semua kejadian yang ada ini--tak ada yang sia-sia,lebih jauh lagi bahwa semua ranah ciptaan ini--langit bumi,siang malam dengan segala kejadiannya, itu "tak ada yang salah",Maha Suci Dia.

Kalau sesuatu itu terasa menyenangkan,banyak yang gampang memahami--walau kadang juga tak menyadari kalau yang menyenangkan itu juga akan berbalik,namun akan terasa sulit memahami kalau sesuatu itu terasa tidak enak,menyakitkan,musibah bahkan prahara yang tak terperikan.Pertanyaan dengan kenapa akan menjadi deretan yang tak terperikan panjangnya:kenapa muskin,kenapa sakit,kenapa kecurian,kenapa putus pacar,kenaapa bercerai,kenapa kecelakan,kenapa usaha gagal,kenapa jadi laki-laki,kenapa jadi perempuan,kenapa dilahirkan,kenapa dimatikan,kenapa dihina,kenapa diremehkan,kenapa ada kegelapan,kenapa ada mendung,kenapa ada badai,kenapa gempa,kenapa ada tsunami,kenapa ada letusan gunung,kenapa ada setan,kenapa ada berbedaan agama,kenapa ada maling,kenapa ada perbedaan warna kulit,kenapa ada perbedaab suku bangsa,kenapa ada perbedaab bahasa,kenapa ada rampok,kenapa ada penjahat,kenapa ada cekcok,kenapa ada bentrok,kenapa ada peperangan,kenapa ada ktitik,kenapa ada Yahudi,kenapa ada Amirika?Kenapa?Kenapa?Kenapa?Kenapa?

Inilah yang disebut Misteri,dimana kita harus memeluknya dengan cara Kepasrahan--yang secara bahasa adalah Keislaman,karena kalau tidak maka akan muncul pukulan-pukulan yang menjadikan rasa "tidak enak semua" dalam hidup,bahkan lebih jauh akan hanya melihat "kesalahan-kesalahan" terus menerus,hal ini akan berakibat punya kesan di hati bahwa ada yang sia-sia,padahal menurut Allah itu tak ada yang sia-sia dalam hidup ini,tak ada yang salah dalam setiap ciptaan dan kejadian.Kalau diantara kita masih memandang ada yang sia dan salah,ini berarti soal amat sanngat adanya "kebodohan" yang musti ditangisi dengan kalimat:subhanaka inni kuntu minadzdzalimin,laailahailla anta--Maha Suci Engkau,sugguh kami ini termasuk orang-orang yang menganiaya diri sendiri,tak ada Tuhan selain Engkau.Contoh sederhana,kalau anda kemalingan mislanya,adakah kesadaran masa lalu bahwa anda juga pernah maling,lalu keadaan sekarang dengan menyadari bahwa kemalinganmu ini bagian dari cara Tuhan mengamankan keadaanmu akan masa yang akan datang,atau tak adanya kesadaran bahwa karena anda bakhil maka ada cara Dia yang musti memaksa anda dengan cara itu.Bagaimana???

Kemudian secara kesejarahan,misalnya kenapa kelompok itu saling membantai.Lalu pertanyaanya:apakah anda tahu sejarah masa lalu mereka,apakah anda tahu keadaan sekarang mereka,dan lebih jauh apakah anda tahu rahasia hidup mereka masa yang akan datang,sejauh dihadapan Tuhan itu????Kalau anda putus pacar misalnya,maka asumsi yang harus disadari adalah:apakah masa lalu anda juga pernah menyakiti dengan cara yang sama,apakah anda tahu bahaya seandainya hubugan itu diteruskan,dan apakah anda tahu kalau Tuhan berkehendak untuk diberikan jodoh yang lebih baik dari yang kau anggap menyakitimu itu???Sementara yang kau anggap menyakitimu itu akan menerima kesedihan yang panjang dibanding dirimu karena sebentuk siksaan abadi???

Kawan-kawan,pasrahlah bagai kepasrahan Kanjeng Nabi saw itu,beliau itu orang suci,dan lihatlah sepanjang hidupnya:apakah beliau sempat senang-senang seperti kita ini???Bahkan apakah beliu tidak tahu kalau akan menerima tragedi bagi anak cucunya ini???Apakah kau sangka diracunnya Sayyidina Hasan itu adalah kehinaan???Apakah dipenggalnya Husein itu adalah kenistaan???Tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,
tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak....

oleh kiai budi

Kucontek kalimat waktu masih SMA


Aku belajar bahwa aku tidak dapat memaksa orang lain mencintaiku, aku hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yang aku cintai . . .

Aku belajar bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan, dan hanya beberapa detik saja untuk menghancurkannya . . .

Aku belajar bahwa persahabatan sejati senantiasa bertumbuh walau dipisahkan jarak yang jauh, beberapa diantaranya melahirkan cinta sejati . . .

Aku belajar bahwa sebaik-baiknya pasangan itu mereka pasti pernah melukai perasaanku, dan untuk itu aku harus memaafkannya . . .

Aku belajar jika seseorang tidak menunjukkan perhatian seperti yang aku inginkan, bukan berarti bahwa ia tidak mencintaiku .. .

Aku belajar bahwa aku harus belajar mengampuni diri sendiri dan orang lain, kalau tidak mau dikuasai perasaan bersalah terus menerus . . .

Aku belajar tidak masalah betapa buruknya patah hati, dunia tidak akan pernah berhenti hanya gara-gara kesedihanku . . .

Aku belajar bahwa aku tidak dapat merubah orang yang kusayangi, tapi semua itu tergantung dari diri mereka sendiri . . .

Aku belajar bahwa lingkungan dapat mempengaruhi pribadiku, tapi aku harus bertanggung jawab untuk apa yang telah aku lakukan . . .

Aku belajar bahwa dua manusia dapat melihat sebuah benda tapi kadang dari sudut pandang yang berbeda . . .

Aku belajar bahwa tidaklah penting apa yang aku miliki tapi yang penting adalah siapa aku ini sebenarnya . . .

Aku belajar bahwa tiada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh proses dan pertumbuhan kecuali aku ingin sakit hati . . .

Aku belajar bahwa aku harus memilihapakah menguasai sikap dan emosi atau sikap dan emosi itu menguasai diriku . . .

Aku belajar bahwa aku punya hak untuk marah,tetapi bukan berarti aku harus benci dan berlaku bengis . . .

Aku belajar bahwa kata-kata manis tanpa tindakan adalah saat  perpisahaan dengan orang yang aku cintai . . .

Berdoalah dengan IHSAN


Ketika kaum Nabi Nuh mengalami kekeringan panjang, hujan tak kunjung turun dari langit. Allah berfirman kepada mereka, " Maka aku katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Sesungguhnya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. Dia Membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) sungai-sungai. QS Nuh (80): 10-12'

Nah jika ada sesuatu yg sedang membuat hati, jiwa, dan fikiran menderita. Dimana teramat perlu dan mesti memerlukan Allah, mohonlah kepada-Nya dan angkatlah tanganmu sembari meyakinkan, menyatakan, mengkeluh kesahkan kebutuhanmu kepada-Nya. Benar-benarlah dalam berdoa sehingga akan menghadirkan ijabahnya doa.

Duhai adikku terkasih,
kuperhatikan betapa sayu dan kosongnya tatapan kalian, sedih karna menuntut ilmu,
sedih kehilangan akan kematian ibu dan ayahanda tercinta,
sedih kerana betapa sesaknya hari dan kehidupan yang kalian rasakan.
Sejatinya terlebih dahulu kami merasakannya, dan itulah kisah kehidupan yg slalu diisi dengan ujian keTuhanan.

Berbahagialah...
Berbahagialah karna air mata yang engkau teteskan akan membasahi hati yang kering menjadi lembut kembali...
Berbahagialah karna air mata yang jernih itu akan membersihkan hati yang hitam agar kembali putih bersinar karna cahaya Ketuhanan masuk menerangi hati tanpa ada yang menghalangi...

Sungguh, sejatinya orang tidak akan pernah merasakan nikmatnya kebahagiaan sejati jika dia tiada pernah merasakan apa itu derita.

Derita dan Air Mata diciptakan Tuhan adalah sbagai tanda dan wujud cinta Diri-Nya kepada kita, karna sejatinya telah Tuhan nyatakan bahwa hidup ini adalah ujian (al mulk:2), yg diisi dengan ketakutan, kesedihan, kelaparan dan kekurangan harta. yang ditanamkan di alam rasa kita bukan di alam kehidupan kita, karna kehidupan nyata didunia ini adalah semuanya untuk diri kita dan Allah maha memberi apa yang kita pinta dengan ketulusan doa.
Maka, mari berdoalah dengan tulus':)

"Jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, (jawablah) sesungguhnya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan doa orang yang berdoa bila ia berdoa kepada-Ku. Hendaknya mereka memenuhin (seruan)-Ku dan hendaknya mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam bimbingan." 2:186

Alhamdulillah...
Pujilah Allah dengan segala Asma dan ShifatNya, bershalawatlah kepada Rasulullah, wudhukan kembali diri dan hati kita, sembari menghadirkan hati, kita angkat tangan kita mengarah kiblat sebagai penghulu majelis doa, kembali mengikhlaskan hati kepada Allah akan keEsaan-Nya sehingga tidak ada sekutu selain Dia dalam berdoa, lirihkan suara kita karna kita tidak memohon kepada yang tuli, tutuplah dengan amin sembari mengusap wajah dengan kedua telapak tangan sebagai wujud penyegar hati yang telah bersyukur.

Inilah adab doa yang bebasiskan IHSAN yang akan menjadikanmu dalam naungan Cinta. Sebenar-benar Cinta.

Mari kembali bersama slalu mengulang do'a...
"Ya Allah, ya muyasiir yasiir alainaa kulla 'asiir...
Wahai Rabb yang maha agung...
Engkau maha menyaksikan, melihat dan menatap..
Engkau maha mengerti segala kebutuhan dan permasalahan kami...
Dalam kerendahan diri kami sebagai mahluk-Mu yang begitu hina ini kami memohon mengemis pertolongan-Mu..
Ya Mujibu, Sembuhkan saudara kami yang sakit..
Ya Mughni, Kayakan saudara kami yang miskin..
Ya Shaburu, Bahagiakan saudara kami yang sedih..
Ya Razzaq, Cukupkan saudara kami yang kesusahan...
Ya Jami'u ...begitu banyak hajat kami pada-Mu...
Dan tidak akan mengurangi perbendaharaan kekayaan-Mu dari segala kebutuhan mahluk-Mu..
Kabulkan hajat kami semua ya Allah...
Amiin...
Alfatihah...

Subhanallah,
Sukses dan bahagia selalu.


Angga Kusumah Atmadja, samarinda, 8 juni 2011 21:52 GMT+8

Sajak dan hajat Cinta



Tuhan....
Saat aku menyukai seorang teman
Ingatkanlah aku bahwa akan ada sebuah akhir
Sehingga aku tetap bersama Yang Tak Pernah Berakhir

Tuhan.....
Ketika aku merindukan seorang kekasih
Rindukanlah aku kepada yang rindu Cinta Sejati Mu
Agar kerinduanku terhadap - Mu semakin menjadi

Tuhan.......
Jika aku hendak mencintai seseorang
Temukanlah aku dengan orang yang mencintai - Mu
Agar bertambah kuat cintaku pada - Mu

Tuhan......
Ketika aku sedang jatuh cinta
Jagalah cinta itu
Agar tidak melebihi cintaku pada - Mu

Tuhan....
Ketika aku berucap aku cinta pada - Mu
Biarlah kukatakan kepada yang hatinya tertaut pada - Mu
Agar aku tak jatuh dalam cinta yang bukan karena - Mu

Sebagaimana orang bijak berucap
Mencintai seseorang bukanlah apa - apa
Dicintai seseorang adalah sesuatu
Dicintai oleh orang yang kau cintai sangatlah berarti
Tapi dicintai oleh Sang Pencinta adalah segalanya

sumber: tidak kuketahui dari siapa yg penting isinya)

Sahabat nabi Jabir ra. menyampaikan bahwa Rasulullah saw pernah berkata, "Apabila seseorang diantara kamu merencanakan sesuatu urusan, hendaknya ia mendirikan shalat dua rakaat, selain shalat fardhu, kemudian bacalah,

"ALLAHUMMA INNI ASTAKHIIRUKA BI'ILMIK.
WA ASTAQDIRUKA BI QUDRATIK.
WA AS'ALUKA MIN FADHLIKAL AZHIIM.
FA INNAKA TAQDIRU WA LAA AQDIR, WA TA'LAMU WALAA A'LAM, WA ANTA 'ALLAMUL GHUYUUB.
ALLAHUMMA IN KUNTA TA'LAMU ANNA HAADZALAMRU: ... (UNGKAPKAN APA KEPERLUAN ANDA) KHAIRUN LII FII DIINI WA MA'AASYI WA'AAQIBATI AMRII FAQDIRHU LII WAYASSIRHU LII TSUMMA BAARIK LI FIIH.
WA IN KUNTA TA'LAMU ANNA HAADZAL AMRA SYARRUN LII FII DIINI WA MA'AASYI WA 'AAQIBATI AMRII, WA 'AAJILIHI WA AAJILIH.
WASHRIFHU 'ANII WASHRIFNII 'ANHU WAQDUR LIYAL KHAIRA HAITSU KAANA TSUMMA RADHDHINI BIH"

"Ya Allah, Aku meminta agar Engkau memilihkan yang terbaik untukku sesuai dengan ilmu-Mu, meminta bantuan-Mu sesuai dengan kuasa-Mu.
Aku meminta kepada Engkau karunia-Mu yang besar.
Sesungguhnya Engkau menentukan sedangkan aku tidak bisa menentukan.
Engkau mengetahui sedangkan aku tidak bisa mengetahui, dan Engkau yang Maha Mengetahui yang gaib.
Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa perkara ini -Kamu Sebutin Deh Perkara itu (jodoh atau pekerjaan apapun)- baik untukku dalam agama, kehidupan, dan akibat perkaraku di dunia dan di akhirat, takdirkanlah dan mudahkan perkara itu untukku, kemudian berkati aku dalam perkara itu.
Namun, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini buruk untukku dalam agama, kehidupan dan akibat perkaraku di dunia dan akhirat, jauhkan perkara itu dariku dan jauhkan aku darinya, kemudian takdirkan untukku kebaikan dimana saja berada dan ridhai aku dengan adanya kebaikan itu."

semangat mengamalkan cinta, moga bisa diamalin deh nih doa.. mohon maaf kali ini lebih lebay sepertinya..

angga kusumah atmadja
cubung cinta

Menjadi Sempurna




Sebelum lebih jauh kita membahas tentang ‘ Menjadi Sempurna’ ada baiknya kita memahami dulu tentang makna kesempurnaan. Allah adalah dzat yang MAHA SEMPURNA, sehingga kemahaannya tak dapat didefenisikan dengan sudut pandang apapun, Ia menyatakan ketakterhinggaan diri-Nya dengan kalimat, “wa lam yakun lahu kufuan ahad” tak ada satupun yang setara dengan-Nya. (Q.S. Al-Ikhlas : 4). Membaca ayat ini ingatan kita melambung pada peristiwa pencarian Tuhan yang dilakukan oleh Nabiallah Ibrahim as. Sebagai seorang pemuda yang cerdas, Nabiallah Ibrahim as, tidak mengikuti kebiasaan jahiliyah yang dilakukan kaumnya, menyembah berhala.

Naluri dan kecerdasan akalnya menolak perilaku bodoh – membuat patung yang dianggap Tuhan lalu menyembahnya . Ia terus melakukan eksplorasi pada semesta, ia mencari sosok yang begitu agung dan besar dalam defenisi akalnya hingga ia menyadari ada satu benda yang cahayanya menyelimuti bumi,yakni MATAHARI. Begitu lama ia menikmati dan menganulirkan rasa untuk dapat menerima bahwa benda yang begitu terang ini adalah TUHANnya, namun seiring waktu, mataharipun mengikuti rotasi taqdirnya, ia ditelan oleh malam, sirna tanpa jejak dan bekas.

Ibrahim tersentak, iapun tersadarkan bahwa ini bukanlah sifat yang MAHA AGUNG, ia tak mungkin cacat, sementara matahari, menghilang begitu saja. Demikian juga saat ia melihat rembulan, bintang dan mayapada, semuanya tak abadi. Hingga hatinya tertambat pada pemahaman, pastilah ada satu kekuatan yang MAHA DAHSYAT yang mengatur semua ini. Dan saat itulah hidayah menyapanya.

Mengartikulasikan pencarian Nabiallah Ibrahim as yang akhirnya mendapatkan klimaks tafakur dengan penyadaran diri, kita dapat menemukan jawaban, bahwa mahluk yang begitu besar seperti matahari, bulan dan bintangpun tak sehebat dugaan kita, apatalah lagi diri kita, dari sudut ukur dan bentuk tak ada seujung kuku dibanding matahari. Seharusnya kita tersadar bahwa memang tidak akan pernah ada kesempurnaan pada mahluk.

Namun manusia memang begitu lemah, ia gampang berbolak balik, bahkan hatinya bisa mendidih lebih dari titik didihnya air yang menggelegak di perapian. Nafsunya selalu mencari kesempurnaan, sayangnya ia menambatkan pandangan itu serta berharap ia menjadi sosok yang sempurna atau paling tidak disikapi dengan sikap yang sempurna.

Adalah kehidupan rumah tangga sebagai contoh kecil dalam kehidupan ini. Seorang suami memimpikan istri yang ideal alias sempurna, sehingga ia mengadministratifkan daftar kesempurnaan itu, wanita harus cantik, baik, pandai, nurut, melayani, dsb. Di fihak yang lain, wanitapun mengkalkulasi kesempurnaan yang ingin ia dapat dari suaminya, laki-laki yang baik, pengertian, penuh kasih sayang, kaya, soleh, dan seabrek kriteria lainnya.

Padahal semakin kita mengharapkan kesempurnaan semakin kita menemukan banyak kekurangan, karena sunnatullahnya mahluk takkan ada yang sempurna. Apa sesungguhnya yang bisa menyempurnakannya? Mengembalikan pemahaman bahwa yang sempurna hanyalah Allah, sehingga hati kita lebih gampang menerima orisinilitas kekurangan pada pasangan hidup kita. Sikap menerima, memahami dan penyadaran akan ketidaksempurnaan itu akan melahirkan kesempurnaan sikap dan kebahagiaan pada bathin, namun sebaliknya jika kita menuntut kesempurnaan, yakinlah takkan pernah kita menuai hasil yang sempurna……….
So…..saling berbesar hati, melapangkan dada, menerima kekurangan, dan menyadarkan diri, bahwa kitapun takkan mampu berbuat yang sempurna……..

oleh Bang Ali Abu Hanifah

Jika dan maka

Jika Anda dapat melihat matahari terbenam dan tersenyum,
maka Anda masih memiliki harapan ...
Jika Anda dapat menemukan keindahan di warna bunga yang kecil,
maka Anda masih memiliki harapan ...
Jika Anda dapat menemukan kesenangan dalam gerakan kupu-kupu,
maka Anda masih memiliki harapan ...
Jika senyum seorang anak masih dapat menghangatkan hati Anda,
maka Anda masih memiliki harapan ...

Jika Anda dapat melihat kebaikan pada orang lain,
maka Anda masih memiliki harapan ...
Jika hujan mengetuk dan melanggar di atas atap masih dapat membuai anda untuk tidur,
maka Anda masih memiliki harapan ...
Jika melihat pelangi masih membuat anda berhenti dan menatap dengan takjub,
maka Anda masih memiliki harapan ...
Jika bulu lembut hewan peliharaan yang disukai masih terasa menyenangkan di bawah ujung jari Anda,
maka Anda masih memiliki harapan ...

Jika Anda bertemu orang baru dengan jejak kegembiraan dan optimisme,
maka Anda masih memiliki harapan ...
Jika anda memberi orang manfaat dari keraguan,
maka Anda masih memiliki harapan ...
Jika Anda masih menawarkan tangan Anda dalam persahabatan kepada orang lain yang telah menyentuh hidup Anda,
maka Anda masih memiliki harapan ...
Jika menerima kartu atau surat tak terduga masih membawa kejutan yang menyenangkan,
maka Anda masih memiliki harapan ...

Jika penderitaan orang lain masih mengisi Anda dengan rasa sakit dan frustrasi,
maka Anda masih memiliki harapan ...
Jika Anda menolak untuk membiarkan persahabatan itu mati, atau menerima bahwa ia harus berakhir,
maka Anda masih memiliki harapan ...
Jika Anda berharap untuk suatu waktu ada di tempat yang tenang dan mereflesikan sejenak hati dan jiwa,
maka Anda masih memiliki harapan ...
Jika Anda masih membeli ornamen, menghiasin rumah atau memasak,
maka Anda masih memiliki harapan ...

Jika Anda masih menyaksikan kisah cinta atau ingin berujung pada kebahagiaan,
maka Anda masih memiliki harapan ...
Jika Anda dapat melihat ke masa lalu dan tersenyum,
maka Anda masih memiliki harapan ....

Jika, ketika dihadapkan dengan yang buruk, ketika diberi tahu bahwa semuanya sia-sia,
Namun anda masih dapat melihat dan mengakhiri percakapan dengan kalimat ... yeah .... TAPI ..
Maka Anda masih memiliki harapan ...

Bersyukurlah, dan slalulah berharap kepada Pemilik Segala Harapan.
inilah cara Tuhan menanamkan Iradah (kehendak) kepada hamba-Nya...

“Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Lembut dan Maha Penyantun. Maha Suci Allah, Tuhan pemelihara Arsy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu dan memperoleh keuntungan pada tiap-tiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Paling Pengasih dan Penyayang."

syair ayahanda DR. Aid Al Qarni. Apakah Anda Masih Memiliki Harapan?

Katakan dan Tanyakan!


Katakan kepada dokter yang diserang sakit,
Hai penyembuh penyakit, siapa yang buat kau sakit?
Katakan kepada pasien yang selamat dan sembuh
Setelah segala macam ilmu medis kewalahan mengobati,
Siapa yang menyembuhkanmu?
Katakan kepada orang sehat yang meninggal
Tanpa sebab yang parah,
Siapa, yang mematikanmu?

Katakan kepada si mata utuh
Yang sudah berhati-hati dari lubang
Namun tetap terperosok ke dalamnya,
Siapa yang memerosokkanmu?
Dan tanyakan kepada orang buta
Yang berjalan di tengah kerumunan tanpa menabrak,
Siapa yang menuntunmu?

Katakan kepada janin yang hidup terkucil
Tanpa penggembala dan tempat gembala,
Apa yang memliharamu?
Katakan kepada bayi yang menangis keras saat lahir,
Apa gerangan yang membuatmu menangis?

Jika kau lihat ular menyemburkan bisanya,
Tanyakanlah kepadanya,
Siapa yang mengisimu dengan bisa?
Tanyakanlah ia, bagaimana kau bisa hidup, hai ular
Sementara racun memenuhi mulutmu?

Tanyakanlah kepada perut lebah, 
Bagaimana ia meneteskan madu?
Katakan pula kepada madu, siapa yang mencairkanmu?

Bahkan tanyakan kepada susu murni
Yang berada diantara darah dan daging,
Apa yang memurnikanmu?

smd, @ Taman Cinta di Langit Hatiku

Makna Sebuah Titipan


Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku,
bahwa :

sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan Allah
bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya,
bahwa putraku hanya titipan Nya,

tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?
Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu
diminta kembali oleh-Nya?

Ketika diminta kembali,
kusebut itu sebagai musibah
kusebut itu sebagai ujian,
kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan
bahwa itu adalah derita.


Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku.

Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti
matematika:
aku rajin beribadah,
maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang,
dan bukan kekasih.
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,
dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,

Gusti, padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah…

“ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”

~ WS Rendra

Bercermin pada cahaya mentari

Mari bercermin pada cahaya mentari yang bersinar disetiap siang dan sinar yang menyebabkan rembulan ikut memberikan temaram cahaya kelembutan.

Sebagaimana cahaya matahari yang selalu menyinari bumi begitu pula cahaya Allah, yang selalu setiap harinya terus menerus menyinari semua orang di muka bumi.
Sungguh karna awan-awan hitamlah bumi ini tidak terkena cahaya matahari begitupula dengan awan-awan noda dosa yang menghitami hati ini yang menyebabkan cahaya hidayah Allah tidak kita rasakan.
agar titik-titik noda hitam ini lenyap, maka hanya ada satu solusi "Istigfar" , setiap kali kita melakukan kesalahan maka istigfar solusinya.

Allahumma anta rabbi la ilaha illa anta, khalaqtani wa ana'abduka wa ana'ala 'ahdika wa wa'dika ma-statha'tu, a'udzu bika min syarri ma shana'tu, abu'u laka bini'matika 'alayya wa abu'u bidzanbi faghfirli fa innahu la yaghfirudz dzunuba illa anta.

Ya Allah, Engkau-lah Tuhanku, tiada tuhan selain engkau yang telah menciptakan aku. Aku adalah hamba-Mu dan aku berada di atas sumpahku dan janjiku pada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku lakukan. Aku mengakui atas nikmat yang Engkau berikan kepadaku dan aku mengakui dosa (yang aku perbuat). Maka, maafkanlah aku. Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa selain Engkau. (HR Muslim)

Salam
Cubung Cinta

Belajar mentuluskan hati






Sakura yang mekar di musimnya akan membantu kita merasakan kelapangan hati, inilah salah satu tanda-tanda kekuasaan Tuhan.

Sejatinya akal kita selalu mengawali segala aktivitas kita, tapi terkadang setiap rencana dan impian yang kita inginkan tidak selalu sepenuhnya tercapai. Karna ' Seindah apapun rencana yang kita buat, lebih indah lagi rencana Tuhan buat kita'.

Jika kita menjelajahi lebih lanjut mengapa rencana indah kita tidak semuanya slalu terlaksana. Maka, penyebabnya bisa jadi dikarenakan kita tidak memahami konsep ketulusan hati, yakni tulusnya kita menerima segala sesuatu yang bener-bener membuat kita tidak berdaya akan segala kehendak dan takdir gusti Alloh.

di dunia ini banyak sekali orang yang faham di agama, tapi dihatinya slalu saja hadir rasa was-was, merasa pertolongan Tuhan itu jauh dan jauh sekali.padahal berjuta doa, berjuta kebaikan mereka lakuin. ada apa dibalik semua itu?

sungguh sejatinya pertolongan Alloh itu dekat dan kemenangan pasti akan datang, dan tuluslah dalam melakukan permohonan.

seperti halnya kemiskinan dan kekayaan...adalah 2 kondisi yang nyata, yang dialami setiap makhluk yang bernama manusia dibumi ini,seseorang tidak akan menjadi kaya raya jika selama takdir hidupnya ia telah dilahirkan berada didalam kemiskinan, hingga ia mengerti bagaimana cara merubah nasibnya sendiri. namun, bagaimanakah cara sebenarnya merubah nasib itu?

ketulusanlah yang akan mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih dari sebelumnya, seperti tulus menerima kemiskinan adalah cikal bakal hadirnya sifat sabar, ridho, dan tawakkaltu illallah.

ibaratnya sebuah pintu dan kunci, maka gerbang membuka pintu kekayaan jiwa dan harta adalah ketulusan hati.ketulusan hati demi mengharap cintanya Rabb semataketulusan hati demi mengharap ridhonya Rabb semataketulusan hati demi menghadirkan tabiat sabar, tabiat ikhlas, tabiat tawadhu dan tabiat tawakkal dalam menjalani hari dan kehidupan.

Sebuah fakta ketuhanan, jika segala fasilitas kehidupan yang kita terima saat ini ialah bukan dari untaian doa dan hajat yang kita lanturkan,melainkan dikarenakan sifat Maha Rahman dan Rahimnya Alloh kepada makhluknya,melainkan karena sifat Ar Razzaqnya Alloh (Maha Pemberi Rezeki).sedang doa yang kita utarakan adalah sebuah ibadah akan pengakuan kita adalah makhluk yang menghamba kepada Alloh azza wa Jalla agar kita tidak merasa sombong dengan apa yang kita terima saat ini.

Adalah kondisi yang sangat tepat bilamana berdoa kepada Alloh agar kita menjadi hamba yang dicintai-Nya, karna dengan begitu keinginan akan segala fasilitas dunia akan terpenuhi. ibarat pepatah 'Kejarlah akheratmu untuk memenuhi kebutuhan duniamu' atau sering diiucap juga 'Kejarlah akheratmu untuk mendapatkan seisi dunia ini' .mengejar akherat ibarat petani yang menanamam padi, dimana ketika padi tertanam maka rerumputan dan berbagaimacam biota didalam sawah tersebut akan tumbuh dan hadir dengan sendirinya.artinya : ketika akherat kita dapatkan, maka cinta Alloh pun telah kita dapatkan, dan karna cinta itu pulalah segala kebutuhan hidup makhluknya Alloh selalu dipenuhi, agar hambanya senantiasa beribadah kepada Rabb.

Ya Rabb, Engkau Maha Tahu akan apa yang hamba butuhkan, jika memang kemiskinan menjadi takdir hamba maka jadikanlah hamba ridho dengan kemiskinan yang melanda, jika hanya dengan kemiskinan adalah jalannya hamba dekat kepada-Mu. jadikanlah hamba ini ridho ya Rabb, jadikan hamba memiliki kekayaan hati untuk slalu mengharap cinta-Mu.

Ya Rabb, Jika memang kekayaan ini adalah takdir hamba, jadikanlah hamba seorang yang kaya raya oleh-Mu, bukan menerima kekayaan karena nafsu hamba yang luar biasa ini.

Ya Rabb, Jikalau memang benar engkau tetapkan hamba sebagai orang kaya, maka sholehkanlah pribadiku, sholehkanlah akhlaqku, sholehkanlah batinku, sholehkanlah baktiku kepada kedua orang tuaku terlebih dahulu, sebelum aku menerima kekayaan itu.

Ya Rabb, Jikalau memang nyata engkau tetapkan hamba sebagai orang kaya maka:
- Jadikanlah hatiku terpaut untuk mencari ridho-Mu
- Jadikanlah hatiku penuh dengan kebaikan
- Jadikanlah hatiku penuh dengan keikhlasan
- Jadikanlah hatiku cinta kepada para dhuafa
Ya Rabb, Ya Fattah, Ya Razak, Ya Salaam, Ya Rahman, Ya Rahim
terimalah doa hamba-Mu yang lemah dan hina dina ini.


Sumber : Pyschology Asmaul Husna (99 names of Allah)

Sajak Penghibur


Kawan, aku sangat mencintaimu
melihat betapa cepat kau bosan menjalani hidupmu
aku tuliskan sajak-sajak Cinta untuk menghibur
aku hidangkan kidung-kidung Cinta untuk menghalau kecemasan
aku suguhkan bunga-bunga Cinta untuk aroma kesegaran jiwa
aku berikan pelayanan Cinta sebagai wujud pemberian
: pemberian sebagai bentuk pengorbanan.

Orang-orang menginginkan aku bahagia
sebagaimana aku menginginkan kau bahagia.

Siapa pun dirimu
kau keluargaku
deritamu adalah tangisku
kebahagiaanmu adalah senyumku
kau yang terluka, aku merasakan nyerinya.

Cinta ini pembawa pesan
untuk mengisahkan hal-ikhwal pada kita
biarlah ia bersinar dalam jiwa
walau kadang tampak kadang tidak
selama kita percaya
cahaya itu terasa tumbuh kembali.

oleh @kiaibudi
dalam bukunya yang berjudul "Pusaran Cinta"

August 06, 2012

Kajian Al Hikam 4

 

سوابق الهمم لاتخرق اسوار الاقدار
“Kuatnya kemauan (himmah) tidak akan bisa menembus rahasia-rahasia taqdir”

Sering kita mendengar kalimat yang banyak diucapkan banyak orang –meski mereka tidak tahu asal dan sumber kalimat itu ; ‘ manusia punya rencana Allah punya rencana, dan rencana Allah-lah yang pasti terlaksana.’ Sesering juga kita mendengar orang tua dulu berkata, “nak, maut, bala’, jodoh, rezeki, semua sudah ada yang ngatur (Allah), jadi ya jalani saja.” Dan masih banyak petuah-petuah jalanan yang menyebar di masyarakat kita dan menjadi satu kesepakatam sosial yang tak disengaja, bahwa kita dan manusia lainnya bersepakat tentang kelemahan ‘kemauan’ kita dan harus manut dengan ke’mau’an-Nya Allah SWT.

Sayangnya kalimat seperti itu sekarang ini terdengar ‘klise’ dan basi, ditengah maraknya penuhanan terhadap akal, ilmu dan ke’aku’an, manusia tak lagi menyelami makna kalimat-kalimat sakti di atas, akibatnya banyak manusia yang kehilangan eksistensinya, tercabut kebahagiaannya dan rusak akidahnya. Hal ini disebabkan pondasi keimanan yang ditanamkan oleh kekasih Allah dan orang tua dulu digerus dengan ‘seolah-olah’ mampu mengatur kehidupan.

Perkataan syekh aththaillah ini tidak ada kaitannya dengan Jabbariah ataupun qodariyah, ini adalah satu pengakuan yang jujur dari seorang kekasih Allah yang menempuh laku salik ruhani (spiritual journey), bahwa pada garis akhir kesimpulan kehidupan manusia, semuanya menyerah pada taqdir yang telah ditetapkan Allah SWT. Jangan lagi engkau bertanya, kalau begitu untuk apa kita berusaha?bekerja? dan beraktifitas? Karena pertanyaanmu dan semua jawaban yang engkau simpulkan dalam kepalamu itupun bagian dari taqdir yang telah ditetapkan Allah, karena memang taqdir itu sangat terperinci, sampai butiran nasi yang masuk ke mulutmu saja, telah tertulis taqdir buatmu.

Lalu apa hikmah perkataan syekh athtahillah?

Beliau rohimahullah ingin mengatakan kepada kita untuk memutus angan-angan seperti bayan di kajian hikam 2 dan 3, asbab dan tajrid. Tunduklah saja pada setiap ketentuan yang berlaku, ridho-lah saja pada setiap kehendak yang ditajjali-kan-Nya. Jangan engkau berontak, karena sekeras apapun pemberontakanmu pada ketetapan Allah, tetap saja taqdir itulah yang akan menang.

Syekh kembali menekankan kepada kita untuk tidak bersedih hati, bermuram durja atau berputus asa, jika usaha, ikhtiar, mujahadah, upaya yang telah engkau lakukan tidak membawa hasil, sesungguhnya bagi para Salik (penempuh jalan ruhani), ketidakberhasilan itu adalah keberhasilan itu sendiri, kenapa? Karena di kegagalannya itulah ia mampu menyelami makna ‘ laa hawla walaa quwwata illa billah’ bahwa ia tak memiliki kemampuan apa-apa, tak berhak menuntut apa-apa, ia akhirnya tersandar pada satu sikap orang yang beriman, hasbunallah, cukup Allah saja!! Dan itu adalah karunia yang tak bisa ditukar dengan dunia dan isinya sekalipun, terbukanya futuh hati untuk berma’rifat kepada Allah.

Ini juga bukan bentuk sikap skeptis, apatis apalagi sikap orang malas, justru penjelasan syekh aththaillah ini menjadi pemacu semangat yang sangat luar biasa, bahwa setiap orang tidak akan meninggal dunia sebelum memenuhi semua taqdirnya, berarti selalu ada ‘kemungkinan’ yang dirahasiakan tuhan sebagai kejutan buat kita di esok hari, jika iya, lalu kenapa engkau harus berputus asa di hari ini?! Ikuti saja arah taqdir membawamu, karena dirimu dan manusia lainnya tak berhak atas keputusan hidupmu, bukan kantor yang mem-PHK-mu, bukan usahamu yang bangkrut, bukan mertua yang mengusirmu –lantaran kemiskinan. Bukan apa dan siapa yang bisa mengubah hidupmu, bahkan bukan dirimu sendiri, tetapi Allah-lah yang bisa merubah garis hidupmu, itulah mengapa ‘taqdir’ begitu dirahasiakan-Nya, agar tak ada orang yang merasa ‘keminter’ menentukan garis hidupmu.

Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an :

Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.” (al-Furqan: 2)

“Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, kandungan rahim yang kurang sempurna, dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.”(ar-Ra’d: 8)

"dan Dia Allah yang menentukan taqdir dan memberi petunjuk" (Q.S. Al-A'la :3)

"Apa yang kamu kehendaki, (tidak dapat terlaksana) kecuali dengan kehendak Allah "(QS Al-Insan :30)

Simaklah ayat-ayat Allah ini dan renungkanlah, sehingga kita mampu memahami perkatan syekh aththaillah tentang taqdir, dan mengajak kita untuk mengimani taqdir itu yang baik mupun buruk, dan keimanan akan ketetapan-ketetapan Allah itu merupakan bentuk keridhoan yang membawa pelakunya pada kebahagiaan. Sementara pengingkaran terhadap taqdir dan ketentuan Allah karena mengandalkan asumsi-asumsi akal dan me’rasa’ memiliki ilmu akan berujung pada penderitaaan dan menemui taqdir yang jauh lebih buruk lagi seperti firman Allah SWT :

“Rasakanlah sentuhan api neraka. Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut takdir.” (al-Qamar: 48-49) dan Nabi Muhammad SAW menjelaskan tentang ayat ini :

نَزَلَتْ فِي أُنَاسٍ مِنْ أُمَّتِي يَكُونُونِ فِي آخِرِ الزَّمَانِ يُكَذِّبُونَ بِقَدَرِ اللهِ

“(Ayat ini) turun tentang sebagian manusia dari kalangan umatku di akhir zaman yang mendustakan takdir Allah.” (HR. ath-Thabarani 5/276 dan Ibnu Abi Hatim sebagaimana yang disebutkan dalam Tafsir Ibnu Katsir, 4/268.);
Muhammad bin Ka’b al-Qurazhi berkata, “Tatkala manusia berbicara tentang takdir, aku pun memerhatikan bahwa ternyata ayat-ayat ini turun tentang mereka: “Sesungguhnya orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan (di dunia) dan dalam neraka. Pada hari mereka diseret dalam neraka di atas muka mereka (dan dikatakan), “Rasakanlah sentuhan api neraka. Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut takdir.” (al-Qamar: 47—49)(Tafsir ath-Thabari 22/162)
Subhanallah, inilah puncak bayan (keterangan) dari syekh aththaillah rohimahullah, betapa lembut dan santunnya beliau dalam mengingatkan kita tentang bahaya ‘mengingkari’ taqdir, merupakan sifat seorang mursyid kamil-pewaris Nabi- yang selalu berupaya semaksimal mungkin untuk mengajak murid-muridnya, sahabat-sahabatnya, ikhwan-ikhwannya dan seluruh ummat selamat dari ketertipuan akal dan syahwat dan kembali kepada fitrah tauhid yakni tunduk dan menyerah kepada Allah SWT (yusalimu taslimah).

Wallahu a’lam bishshowab.
Sufi kaki lima

Sumber : http://sufikakilima.blogspot.com/2012/08/kajian-al-hikam-4.html

Kajian Al Hikam 3


وإرداتك الاسباب مع إقامة الله إيك فى التجريد إنحطاط عن الهمة العلية
“Dan keinginanmu untuk (berkecimpung di dalam) al-asbab sedangkan Allah mendirikanmu di dalam at-tajrid merupakan satu penurunan daripada himmah (kondisi spiritual) yang tinggi.”


Manusia sering mengatakan ‘hidup ini adalah pilihan.” Kalau memang kita dapat memilih kehidupan, kenapa kita tidak memilih untuk terlahir dari rahim seorang wanita yang kaya? Pintar? Salihah? Atau memilih hidup sebagai kyai, pengusaha, pejabat dan kedudukan mulia lainnya?? Kenapa tak semua orang bisa menentukan dan mewujudkan pilihannya?? Karena ternyata hidup ini bukan pilihan, tetapi menjalankan pilihan Allah atas hidup kita. Ada yang dipilih-Nya kaya, seperti Nabi Sulaiman, Perkasa seperti Nabi Musa, Sabar dan ikhlas seperti Nabi Nuh dan Ayyub, ada juga yang ditetapkannya sebagai tokoh antagonis seperti Fir’aun, Qorun, Namrud, Abu Jahal dan lainnya.
Lalu buat apa usaha yang kita lakukan jika semua sudah ditentukan?? Karena usaha itu sendiri bagian dari ketentuan (taqdir), seperti pembahasan sebelumnya bahwa maqom asbab (usaha) itu sendiri merupakan qudrot Allah, yang jika diterima dengan keridhoan hati menjadi jalan untuk menuju puncak ketaqwaan, meski zahirnya seperti sedang asyik mengerjakan urusan dunia dan itupun bagian dari ketetapan Allah SWT, Baginda yang mulia menyampaikan sabdanya :


حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَأَبُو سَعِيدٍ الْأَشَجُّ قَالُوا حَدَّثَنَا وَكِيعٌ ح و حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ ح و حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ وَاللَّفْظُ لَهُ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ عَنْ عَلِيٍّ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ جَالِسًا وَفِي يَدِهِ عُودٌ يَنْكُتُ بِهِ فَرَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ مَا مِنْكُمْ مِنْ نَفْسٍ إِلَّا وَقَدْ عُلِمَ مَنْزِلُهَا مِنْ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ فَلِمَ نَعْمَلُ أَفَلَا نَتَّكِلُ قَالَ لَا اعْمَلُوا فَكُلٌّ مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ ثُمَّ قَرَأَ { فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى إِلَى قَوْلِهِ فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى } حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مَنْصُورٍ وَالْأَعْمَشِ أَنَّهُمَا سَمِعَا سَعْدَ بْنَ عُبَيْدَةَ يُحَدِّثُهُ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ عَنْ عَلِيٍّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِنَحْوِهِ


Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan Abu Sa'id Al Asyaj mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki'; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib lafazh ini miliknya; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Sa'ad bin 'Ubaidah dari Abu 'Abdur Rahman As Sulami dari 'Ali dia berkata; Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang duduk sambil memegang sebatang kayu yang beliau pukul-pukulkan. Lalu beliau mengangkat kepalanya seraya bersabda: Tidaklah setiap jiwa dari kalian kecuali telah diketahui tempatnya di surga ataupun di neraka. Para sahabat bertanya: 'Ya Rasulullah, kalau begitu kenapa kita harus beramal, apakah sebaiknya kita berdiam diri saja tanpa harus berbuat apa-apa? ' 'Tidak, Berbuatlah! Karena masing-masing telah dipermudah untuk berbuat sesuai dengan ketentuannya. Lalu beliau membaca ayat: Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan bertakwa serta membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Adapun orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup serta mendustakan adanya pahala yang terbaik, maka Kami akan menyiapkan baginya jalan yang sukar.' (Qs. A1-LaiI (92): 5-10). Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kamiMuhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Manshur dan Al A'masy bahwasannya keduanya mendengar Sa'ad bin Ubaidah menceritakannya dari Abu 'Abdur Rahman As Sulami dari 'Ali dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa

Baginda mengajarkan kepada kita dalam pemahaman tauhid yang begitu halus, seolah baginda ingin mengatakan ‘ siapakah yang tahu akan taqdirnya? Apakah ia menjadi ahli surga atau neraka? Apakah besok ia akan menjadi orang kaya atau miskin? Kita pasti tak bisa menjawabnya, maka baginda SAW melanjutkan nasihatnya, lakukan saja apa yang diberlakukan Allah, karena setiap orang akan dimudahkan –jalannya- dalam menetapi taqdir, jika ia ditaqdirkan sebagai orang baik, maka jalan-jalan untuk mendapatkan kebaikan akan selalu dihadirkan Allah untuknya, demikian juga sebaliknya.

Demikian halnya dengan maqom tajrid (spritualitas secara total) baik zahir maupun bathin, bisa jadi jalan tajrid ini diberikan Allah kepada orang-orang yang semula berkedudukan di maqom asbab, seperti halnya Rosulullah SAW yang menjadi pengusaha sukses dan orang kaya di waktu muda dan ketika usia 40 Allah angkat ia sebagai Nabi dan Rasul yang kehidupannya totalitas dibaktikan kepada Allah tanpa aktifitas kasab – berbeda dengan alasan sebagian orang- bahwa tajrid adalah urusan hati bukan urusan zahir. Ini adalah pemahaman sepihak, karena yang dimaksud oleh syekh aththaillah adalah aktifitas yang masyhur dalam pandangan manusia, karena menurut syekh sesungguhnya maqom asbab dan tajrid dalam pandangan orang yang bertauhid tidaklah berbeda, karena dua-duanya terbit dari ‘Mau-Nya Allah SWT’ . maka yang membedakan keduanya bukan pada cara hati bermusyahadah melainkan dari tampilan zahir kedua maqom tersebut. 

Untuk apa semua itu jika keduanya sama dalam pandangan Allah??
Ketahuilah olehmu bahwa Allah menjadikan siang sebagai simbol penerangan (mashyur), maka di sinilah peranan tajrid berlaku, agar ilmu-nya Allah SWT tersampaikan dengan matarantai yang utuh.
pertanyaannya, jika para Nabi dan Rasul itu menyembunyikan identitasnya sebagai Nabi dan Rasul, apakah perlu bagi mereka yang bersembunyi itu ditugaskan mencari ummat?? Tentuk tidak.

Di sisi lain Allah jadikan kemulian kekasih-kekasihnya dalam ketersembunyian seperti Allah menyembunyikan siang dengan datangnya malam, inilah yang disebut dengan mastur (tersembunyi), bisa jadi tampilan manusia-manusia seperti ini terlihat sedang menjalankan maqom kasab, seperti ketika Nabiallah Musa memohon petunjuk kepada Allah, siapa kiranya orang yang akan menjadi sahabatnya di surga kelak? Ternyata bukan ummatnya yang terlihat sholat, dzikir atau ibadah, melainkan seorang pemuda yang berjualan daging di pasar, demikian juga dengan Uwais al-Qorni yang tertutupi kewaliannya dengan mengembalakan unta, dan hanya orang-orang yang diberi hikmah oleh Allah sajalah yang dapat memahami ini.

Jika Allah SWT telah menetapkan kedudukanmu sebagai ahli tajrid kemudian engkau ingin beralih ke maqom asbab, itu menunjukkan penurunan kondisi spritualmu yang tinggi. Dalam hal ini yang ingin ditekankan oleh syekh aththaillah adalah godaan yang sangat mungkin terjadi pada orang-orang yang sedang berusaha untuk mujahadah kepada Allah dengan tawakal, qona’ah, ridho, ikhlas, sabar, dan menapaki jalan kesunyian dengan uzlah dan kholwat, sementara di lain sisi, istri, keluarga, lingkungan menuntutnya untuk bekerja, meninggalkan aktifitas ibadah yang ditekuninya. Maka syekh mengingatkan, janganlah semua tuntutan itu melemahkanmu untuk terus menapaki jalan tajrid itu, karena Allah akan membukakan kemudahan-kemudahan dalam urusan duniamu.  Sunatullah manusia itu diuji oleh Allah tak terkecuali orang-orang yang digiring Allah untuk menjadi ahli tajrid karena disitulah nilai keistiqomahan berlaku. Ketika ia tetap istiqomah menetapi jalan tajrid yang dimudahkan oleh Allah untuknya seiring waktu karomahpun berlaku untuknya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW “ sesungguhnya istiqomah itu mengalahkan seribu karomah” maksud Beliau SAW bahwa dengan istiqomah itu engkau akan mendapatkan lebih dari seribu karomah.  

Itulah yang dimaksudkan oleh syekh, bahwa kecenderunganmu untuk mengikuti godaan, menunjukkan menurunnya semangat spiritualmu, jika kita mengambil analogi orang yang berpuasa, di siang hari ia diajak oleh teman-temannya untuk makan, minum dan melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, secara fitrah wajar jika ia tergiur, namun himmah (kemauan) hati dan jiwanya untuk mendapatkan nilai-nilai puasa mengurungkan segala bisikan nafsu yang menggodanya tersebut.  Maka sesiapa yang memang sudah berlaku atasnya ke asyikan dalam tajrid, teruslah dan teruslah berjalan di wilayah itu, jangan engkau berhenti atau berlari mengikuti ‘ syahwat ‘ yang berupaya melemahkan semangat mujahadahmu, sampai kemuliaan itu Allah berikan untukmu. Dan yang menjadi kunci menurut syekh aththaillah dalam uraiannya ini adalah berlakunya keridhoan kita atas apa yang telah Allah tetapkan untuk kita, baik itu asbab maupun tajrid, dikeduanya akan engkau dapati kebaikan dan keberkahan yang banyak.

Untuk menutupi kajian tentang tajrid ini mari kita simak beberapa ayat Allah SWT serta hadits Nabi SAW yang akan meneguhkan hati dan jiwa kita dalam menetapi maqom tajrid (bagi yang berlaku atasnya) :

فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٍ وَأَنبَتَهَا نَبَاتاً حَسَناً وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَ وَجَدَ عِندَهَا رِزْقاً قَالَ يَا مَرْيَمُ أَنَّى لَكِ هَـذَا قَالَتْ هُوَ مِنْ عِندِ اللّهِ إنَّ اللّهَ يَرْزُقُ مَن يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab” (Q.S. Ali Imron : 37)

وَكَأَيِّن مِن دَابَّةٍ لَا تَحْمِلُ رِزْقَهَا اللَّهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ


“Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-Ankabut : 60)

اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”(Q.S : Al Ankabut : 62)

عن عمر بن الخطاب رَضَيَ اَللهُ عَنْه ، عن النَّبيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال: (( لو أنَّكم توكَّلون على الله حقَّ توكله لرزقكم كما يرزق الطير، تغدو خماصاً، وتروحُ بطاناً )) رواه الإمام أحمد والترمذي والنسائي وابن ماجه وابن حبان في صحيحه والحاكم، وقال الترمذي:  حسن صحيح


Dari Umar bin Al-Khaththab radhiallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,beliau bersabda, “Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal,niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian, seperti Allah memberikan rezeki kepada seekor burung. Ia pergi (dari sarangnya) di pagi hari dalam keadaan perut yang kosong (lapar), dan kembali (ke sarangnya) di sore hari dalam keadaan perut yang penuh(kenyang)”. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasa-i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam Shahih-nya, dan Al-Hakim. Dan At-Tirmidzi berkata, “Hasan Shahih”.

Wallahu a’lam bishshowab

aku hanyalah aku yang bukan aku


Bukanlah di langit kau temukan TUHAN,
bukan di bumi kau benamkan kerendahan,
tetapi di kedalam hati yang tak dapat engkau nilai meski berjubah dan berpeci.
Di sinilah akan engkau dapati mutiara yang terpendam,
dalam kesunyian dan keheningan
tanpa gemuruh kehidupan.
Sepi di tengah keramaian dan ramai di tengah kesepian.
aku hanyalah aku yang bukan aku.

sufikakilima