Sedulurku tercinta,saya melihat semua keluh kesah yang ada ini bagai
Musa berhadapan dengan Khizir itu,dimana kalimat yang diajukan
selalu:kenapa,kenapa,kenapa,kenapa,kenapa,kenapa,kenapa???Kalimat ini
menunjukkan kebelum adanya pemahaman secara Keseluruhan,kalau memang
sampai pada pemahaman atas kejadian Keseluruhan tentu ujungnya akan
selalu berucap:O,O,O,O,O,O,O,O,O,O,O.Untuk sampai pada kesadaran ini
bermula dari asumsi:apakah kita tahu kejadian masa lalu,apakah kita
memahami keadaan yang sekarang,dan apakah kita tahu keadaan atau
kejadian yang akan datang???Lalu kita runut secara teks bahwa Tuhan itu
akan menunjukkan amal baik walau seberat atom,dan akan menunjukkan amal
jelek walau seberat atom.Tambah lagi Firman Dia bahwa semua kejadian
yang ada ini--tak ada yang sia-sia,lebih jauh lagi bahwa semua ranah
ciptaan ini--langit bumi,siang malam dengan segala kejadiannya, itu "tak
ada yang salah",Maha Suci Dia.
Kalau sesuatu itu terasa
menyenangkan,banyak yang gampang memahami--walau kadang juga tak
menyadari kalau yang menyenangkan itu juga akan berbalik,namun akan
terasa sulit memahami kalau sesuatu itu terasa tidak
enak,menyakitkan,musibah bahkan prahara yang tak terperikan.Pertanyaan
dengan kenapa akan menjadi deretan yang tak terperikan panjangnya:kenapa
muskin,kenapa sakit,kenapa kecurian,kenapa putus pacar,kenaapa
bercerai,kenapa kecelakan,kenapa usaha gagal,kenapa jadi
laki-laki,kenapa jadi perempuan,kenapa dilahirkan,kenapa
dimatikan,kenapa dihina,kenapa diremehkan,kenapa ada kegelapan,kenapa
ada mendung,kenapa ada badai,kenapa gempa,kenapa ada tsunami,kenapa ada
letusan gunung,kenapa ada setan,kenapa ada berbedaan agama,kenapa ada
maling,kenapa ada perbedaan warna kulit,kenapa ada perbedaab suku
bangsa,kenapa ada perbedaab bahasa,kenapa ada rampok,kenapa ada
penjahat,kenapa ada cekcok,kenapa ada bentrok,kenapa ada
peperangan,kenapa ada ktitik,kenapa ada Yahudi,kenapa ada
Amirika?Kenapa?Kenapa?Kenapa?Kenapa?
Inilah yang disebut
Misteri,dimana kita harus memeluknya dengan cara Kepasrahan--yang secara
bahasa adalah Keislaman,karena kalau tidak maka akan muncul
pukulan-pukulan yang menjadikan rasa "tidak enak semua" dalam
hidup,bahkan lebih jauh akan hanya melihat "kesalahan-kesalahan" terus
menerus,hal ini akan berakibat punya kesan di hati bahwa ada yang
sia-sia,padahal menurut Allah itu tak ada yang sia-sia dalam hidup
ini,tak ada yang salah dalam setiap ciptaan dan kejadian.Kalau diantara
kita masih memandang ada yang sia dan salah,ini berarti soal amat
sanngat adanya "kebodohan" yang musti ditangisi dengan kalimat:subhanaka
inni kuntu minadzdzalimin,laailahailla anta--Maha Suci Engkau,sugguh
kami ini termasuk orang-orang yang menganiaya diri sendiri,tak ada Tuhan
selain Engkau.Contoh sederhana,kalau anda kemalingan mislanya,adakah
kesadaran masa lalu bahwa anda juga pernah maling,lalu keadaan sekarang
dengan menyadari bahwa kemalinganmu ini bagian dari cara Tuhan
mengamankan keadaanmu akan masa yang akan datang,atau tak adanya
kesadaran bahwa karena anda bakhil maka ada cara Dia yang musti memaksa
anda dengan cara itu.Bagaimana???
Kemudian secara
kesejarahan,misalnya kenapa kelompok itu saling membantai.Lalu
pertanyaanya:apakah anda tahu sejarah masa lalu mereka,apakah anda tahu
keadaan sekarang mereka,dan lebih jauh apakah anda tahu rahasia hidup
mereka masa yang akan datang,sejauh dihadapan Tuhan itu????Kalau anda
putus pacar misalnya,maka asumsi yang harus disadari adalah:apakah masa
lalu anda juga pernah menyakiti dengan cara yang sama,apakah anda tahu
bahaya seandainya hubugan itu diteruskan,dan apakah anda tahu kalau
Tuhan berkehendak untuk diberikan jodoh yang lebih baik dari yang kau
anggap menyakitimu itu???Sementara yang kau anggap menyakitimu itu akan
menerima kesedihan yang panjang dibanding dirimu karena sebentuk siksaan
abadi???
Kawan-kawan,pasrahlah bagai kepasrahan Kanjeng
Nabi saw itu,beliau itu orang suci,dan lihatlah sepanjang
hidupnya:apakah beliau sempat senang-senang seperti kita ini???Bahkan
apakah beliu tidak tahu kalau akan menerima tragedi bagi anak cucunya
ini???Apakah kau sangka diracunnya Sayyidina Hasan itu adalah
kehinaan???Apakah dipenggalnya Husein itu adalah
kenistaan???Tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,
tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak,tidak....
oleh kiai budi
oleh kiai budi
0 comments:
Post a Comment