August 10, 2012

Seorang Buta Mampu Hafal Al Qur'an dan Mahir 5 Bahasa


Ada seorang pemuda yang mampu mengatasi kegelapan dan mengalahkan jiwanya. Ia tidak menyerah menghadapi realita dan konsidinya sejak lahir yang terhalang untuk merasakan nikmat mata. Ia justru menantang jiwanya dan memberontak atas realita yang membelenggunya. Ia merancang satu perencanaan untuk dirinya, meski sangat sulit. Dan ternyata ia mampu mewujudkan kesuksesan yang luar biasa dan namanya terkenal membahana, menjadikannya buah bibir seluruh penjuru Mesir.

Muhammad Sa'id Misri, ia dilahirkan tanpa bisa merasakan nikmat mata. Ayahnya yang miskin seringkali mendatangi para dokter dan pusat-pusat kesehatan, sampai harta bendanya habis tanpa membawa hasil. Kondisinya tidak membaik, bahkan justru bertambah buruk.

Di kota Thontho, salah satu kota di Mesir, sang ayah menerima kondisi dan ridho terhadap ketentuan dan takdir Alloh. Namun ia tidak mau menyia-nyiakan anak dan buah hatinya. Ia berazzam memasukkan anaknya ke sekolah dan melanjutkan studinya. Ia juga ingin menjadikannya hafal Al-Qur’an pada salah seorang pengajar. Sebagian orang menyanggah hal ini seraya mengatakan, “Anakmu masih kecil dan buta. Dengan demikian, dua hal tersebut sekaligus bisa membuatnya terbebani dan menghalangi perjalanan hidupnya.”

Bukan kecewa yang hadir, ternyata Alloh tanamkan ketegaran pada dirinya. Ia bertekad untuk terus melanjutkan jenjang pendidikannya. Hingga ia mampu menerima peringkat pertama dan penghargaan dari pihak sekolahnya. Ia menjadi buah bibir orang-orang dikampungnya. Ditambah lagi ia mampu menghafal Al-Qur’an di usianya menginjak 15 tahun.

Muhammad melanjutkan studinya ke tingkat perguruan tinggi dan mendapatkan ijazah dalam bidang bahasa inggris. Ia lalu tercatat dan mendapatkan ijazah dalam bidang bahasa inggris. Ia lalu tercatat sebagai mahasiswa S2 dan selanjutnya meraih gelar Doktor, dan menjadi seorang dosen di perguruan tinggi.

KARUNIA ILAHI DAPAT MENUNDUKKAN SEGALA KESULITAN

Muhammad tetap melanjutkan kajiannya dalam bidang ilmu syari’ah, seperti hafalan Al-Qur’an, tartil, tajwid dan tafsir. Tak hanya itu, bahkan ia mahir dalam 5 bahasa; bahasa Inggris, Perancis, Spanyol dan Portugal selain bahasa Arab sebagai bahasa ibu. Ditambah lagi kemampuannya sebagai ahli cerita yang mampu menulis novel dan cerpen indah.

Ia berkata, “ Aku tak merasa meskipun sehari bahwa aku dilahirkan dalam kondisi buta atau terhalang untuk merasakan nikmat mata. Sebab, telah memenuhi hatiku, sehingga aku mampu mengatasi berbagai problem yang aku hadapi dengan jiwa yang suka tantangan dan azam yang kuat. Awal perjalanan prestasi adalah hafalan Al-Qur’an yang mampu menerangi jalanku dan membantuku untuk meraih kesuksesan. Al-Qur’an adalah undang-undang dan cahaya yang memancarkan untuk manusia. Karna cahaya inilah ia menjadi alat untuk melihat dunia. Barang siapa yang menghafal dan membacanya, maka Alloh akan membukakan baginya untuk dapat beramal baik dan meraih kebaikan yang istimewa.

0 comments:

Post a Comment